BINGUNG!! SERIUS OR SANTAI




(25/04)
Ada beberapa hal yang cukup membingunkanku tentang respon yang diberikan oleh manusia terhadap sikap yang kita berikan. Adakala saat kita memberikan respon serius, maka orang lain akan berpikir kita terlalu tegas, nggak asik, sombong bahkan dilabeli tidak menghormati orang lain. Adapula saat kita keseringan akrab dan cukup dekat dengan orang lain, justru kita diremehkan  dan menyalahgunakan kebaikan kita dengan meremehkan, dimanfaatkan, atau menyuruh yang seharusnya dia sendiri bisa untuk melakukan itu.

Pernah saat itu aku lebih memilih melakukan aktivitas lain daripada harus mengikuti teman-teman yang ikhtilat, lalu dengan mudahnya aku dilabeli tidak menghormati orang lain dengan alasan bahwa aku tidak menghormati kawan yang baru berkunjung. Sedangkan contoh kasus lainnya adalah saat orang lain lebih sering meminjam sesuatu kepadaku, misalkan sedikit-sedikit minta tetring data, minta headset dan lain sebagainya yang sebenarnya si peminjam tidak dalam sangat perlu akan hal itu, ditambah saat kita memintanya kembali dengan ribuan alasan akan dia kemukakan.

Banyak yang perlu aku pelajari kembali bagaimana memberikan respon yang baik, peristiwa yang seperti itu terus-menerus aku temui membuatku menjadi orang tegas yang berdampak dengan aku dipandang sebagai orang kikir. Aku berusaha menyeimbangkan kondisi seperti itu dengan lebih berbaur dengan teman-teman (cowok tentunya) dengan melakukan hal-hal yang unfaedah. Namun disisi lain justru aku lebih tegas kepada orang yang sering meminjam sesuatu dengan kata-kata yang to the point namun menusuk untuk didengar.

“Jangan lagi kau pinjam, sana pergi beli.”

“Lain kali aku tidak ingin meminjamkanmu.”

Memang melelahkan jika mengikuti keinginan manusia, namun pandangan yang kita yakini tetap harus kita jaga dengan dimengerti orang lain. Tentunya perlu untuk kita jelaskan, tentang idealisme yang kita yakini, terlebih prinsip tersebut lahir dari pemikiran mendasar yang kita ambil dari sumber valid dari hal mendasar yang kita butuhkan. Apa itu? AGAMA.
Baca juga: Diriku yang labil

Aku ingin tahu bagaimana Rasulullah SAW menghadapi berbagai hal yang tentunya lebih besar dari apa yang aku jelaskan tadi, dengan penuh kesabaran, kedamaian, hingga mampu membuat para sahabat masuk Islam dari akhlak beliau. Tapi pada waktu yang berbeda mencontohkan ketegasan seperti saat seorang muslimah diganggu di pasar Madinah atau penghianatan kabilah Yahudi saat berperang.

Banyak yang perlu aku tahu dari biografi baginda Rasulullah SAW, suri tauladan yang dapat kita contoh dari berbagai aspek yang justru banyak para kaum muslim melirik ke tokoh-tokoh kafir hingga pemikirannya berubah menjadi sekuler.

Aku si fakir ilmu, berharap tidak menyakiti orang lain dan mengerti dengan apa yang aku pilih. Perlu untuk terus belajar memperbaiki diri ditengah lumpur yang tetap aku pijak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUNJUKAN DIRIMU! 4 Cara Cerdas Remaja Untuk Meningkatkan Eksistensi Diri

Curhat sejenak

Ungkapan-Ungkapan Dalam Bahasa Mbeda-Mbeda