Teladan


(19/04)

Aku berada dalam keadaan terpuruk, ibadah tak meningkat perkembangannya bahkan kadang menurun.

Aku berada dalam kondisi jenuh sekarang ini, tak bersemangat menjalani hari, sering menunda tugas, dan tidur tak kenal waktu. Sering bermain gitar yang notabenenya makruh, menyanyikan lagu unfaedah.

Aku melihat teman teman hijrah di asrama juga demikian, lemah pendirian dan berbuat yang bertentangan dengan syariat. Kadang aku merasa malu, aku yang notabene lebih dulu (senior) dalam belajar Islam harusnya memberikan contoh dalam berperilaku, berakhlak, namun nyatanya terbalik dengan ilmu yang aku tahu.

Aku lebih baik diam ketika interaksi disekitarku campur baur, menjauh dari kerumunan dan merasa ada yang belum mengerti dan bertanya-tanya akan hal itu. Walau bagaimanapun juga, asrama yang aku tempati adalah area campur baur, hingga kondisi paling minimal untukku adalah menjaga komunikasi dengan yang bukan mahram hanya seperlunya.

Namun kondisi keimananku naik turun. Entah karena lingkungan yang mempengaruhiku atau karena diriku sendiri yang sedang down.

Aku harus sadarkan diriku, untuk lebih baik. Bukan karena apapun itu, melainkan ketakutanku akan tindakanku yang memperburuk syariat.
"Dia bermain gitar, jadi boleh dong aku main gitar jg."

" Apaan loe sok nasehati orang, perbaiki dulu akhlak loe"

Aku tak ingin agama ini ditolak karena diriku, karena nabi yang mempunyai akhlak sempurna justru ditentang karena agama yang dia bawa. Bagaimana denganku yang memeluk agama sejati ini, yang justru ditolak pertama adalah diriku hingga tak lagi mendengar apa yang aku sampaikan.

Sadarkan aku, nasehati aku. Aku tak punya sahabat seperti itu di asrama ini.....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUNJUKAN DIRIMU! 4 Cara Cerdas Remaja Untuk Meningkatkan Eksistensi Diri

Curhat sejenak

Ungkapan-Ungkapan Dalam Bahasa Mbeda-Mbeda