KACAMATA


( 22 Juni)
Berada disana membuatku nyaman, bahagia, sekaligus merasa asing...
Bahagia ketika bersama keluarga kembali, bahagia di tengah keluarga besar serta masyarakat yang saling tolong menolong, apalagi saat di bulan Syawal, pernikahan hampir ada dimana-mana.

Nyaman, namun merasa asing. Ketika semua berinteraksi tanpa batas, aku kadang terdiam sesaat dalam pikirku, apa aku akan menarik diri? Apa aku harus berinteraksi seperlunya? Atau aku harus menjelaskan akan adanya batasan?

Terkadang diriku kokoh, namun kadang aku lemah. Memilih diam diantara kerumunan manusia yang bukan hanya berkomunikasi, bahkan harus berboncengan dengan yang bukan mahram atau pesta joget yang menawarkan wanita-wanita yang berdandan untuk yang bukan mahram mereka, hingga menawarkan minuman keras untuk meramaikan pesta.

Tidak, aku yang aneh..!!
Karena manusia disini merasa itu bukan masalah. Bukan masalah, ketika anak belia umumnya telah menghisap rokok, ketika seorang perempuan berboncengan pada malam hari dengan laki-laki entah kemana tujuannya.

Ya... Aku yang aneh..!!
Salahkan aku yang menilai semuanya dengan agama. Apa ini boleh? Apa ini dilarang? Pernakah kau berpikir seperti itu?

Memang tidak ada yang aneh..!!
Ketika kita menggunakan kacamata yang berbeda, hingga kita menilainya juga berbeda.
Ketika informasi yang kita dapatkan berbeda, hingga kita menilainya juga berbeda. Banyak yang harus aku pelajari kembali, utamanya tentang pergaulan dalam Islam.

Pemikiran hadir dari informasi yang sering kita dapatkan, maka pilihlah informasi yang kau dapat, dan tentunya berdasarkan landasan islam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUNJUKAN DIRIMU! 4 Cara Cerdas Remaja Untuk Meningkatkan Eksistensi Diri

Alter Ego

Tanpa Judul