Hegemoni dan terjajah

 



(29/08) 23:40

Kita pasti tahu bahwa dahulu bangsa ini pernah dijajah. Dengan senapan dihadapkan tepat kepala leluhur kita, para penjajah mengeruk kekayaan alam dan manusianya. Jutaan manusia merasakan kepahitannya saat itu, bukan hanya di Indonesia tetapi puluhan bangsa dari berbagi benua merasakan penindasan di waktu yang bersamaan.


Kini puluhan tahun telah berlalu, darah perjuangan para pahlawan itu telah mulai pudar di tanah yang aku pijak sekarang ini. Bahkan beberapa sisa veteran perang yang masih hidup kini susah payah berjuang menyambung hidup di negri yang yang ia perjuangkan dulu. Sementara generasi penerus mereka kini hidup aman di tempat kelahirannya. Tidak ada lagi yang memaksa mereka untuk tunduk dan bekerja pada bangsa lain. 


Tapi ternyata senapan itu masih mengarah ke kepala kami, ribuan peluru datang menembus kepala kami tanpa membuat kami berdarah. Entah kenapa peluru itu justru membuat kami semakin hedonis tertawa bahagia?? Membuat kami tiba-tiba suka menari-nari di aplikasi TIK-TOK, tiba-tiba menundukkan kepala sembari memainkan game berjam-jam, menyaksikan sinetron percintaan hingga pacaran dan zina dianggap lumrah.


Kami genersi mudah yang hanya memperhatikan kebutuhan pribadi kami sendiri, sementara orang tua kami dicengkram dengan kebijakan dan pajak yang meremukkan tulang mereka. Bukan bangsa lain, kini kezaliman telah dikembalikan oleh bangsa sendiri dengan bertopeng nama rezim.


Kini siapa yang layak dikatakan merdeka. Disaat Palestina terjajah akan zionis, Indonesia kini ter_hegemoni dengan hedonis. Meski kilatan cahaya bom menghancurkan pemukiman Palestina di malam hari, ada para pejuang yang tetap melantunkan Al-Qur'an bersama shalatnya menemani sebagai bahan bakar semangat mereka. Kematian bisa datang kapanpun, tapi para muslimah lebih takut hijabnya tak terpakai disaat ledakan mengakhiri hidup mereka.


Ternyata manusia akan selalu menjadi budak(terjajah), baik untuk bangsa asing maupun bangsa sendiri. Baik untuk orang lain maupun diri sendiri (nafsu). Ternyata kemerdekaan sejati hanya dengan menghamba kepada Pencipta, tak ada rasa dijajah, justru beribadah padanya adalah HAK ATAS SEGALA BANGSA/MANUSIA. 


Tak ada pilihan lain, yuk ikutin syariat_Nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUNJUKAN DIRIMU! 4 Cara Cerdas Remaja Untuk Meningkatkan Eksistensi Diri

Curhat sejenak

Ungkapan-Ungkapan Dalam Bahasa Mbeda-Mbeda