Hujan
27/11 Di tepi jalan aku menyingkir dari runtuhan hujan yang membasahi bumi. Sedikit basah tapi cukup membuatku menggigil diterpa angin. Mobil melaju kencang serta pengendara bermotor berhenti dan adapula yang tetap melawan hujan meski basah menerpa badan. Semakin deras dan awan semakin gelap, sementara disini aku berteduh pada atap yang sepi tak berpenghuni. Kudengar gemericik air semakin kuat berbunyi disekitarku dan awan mengeluarkan cahaya beserta letupan keras yang memekikan telinga. Diseberang jalan kulihat dia kebasahan, berjalan meski kulihat tas yang dirangkulnya berat dan basah. Payung tak mampu melindunginya dari hujan tapi langkahnya pasti dan tak terhentikan. Ku tetap terhenti, takut akan hujan yang telah membasahiku. Sementara disana ia telah semakin menjauh dan hilang di perempatan jalan ini. Hujan tak sederas sebelumnya namun gelapnya awan menandakan hujan takkan berhenti. Kupikul kembali tasku dan kuraih kendaraanku secepatnya, meski kulihat pengendara lain memakai baj