Kertas Kusut

Menyambung my article sebelumnya, mendengarkan podcast bisa kita lakukan sembari mengerjakan tugas utama. Beberapa kalangan sering menyebut podcast sebagai radio internet/radio dalam internet. Bayangkan bagaimana radio, yang biasa kita lihat menemani seseorang sembari mengemudi. Ibaratnya "sekali mendayung, dua pulau terlewati." Kenapa tidak, sembari kerja kita dapat mendapat informasi sekaligus hiburan.  Baca juga; Podcast rekomendasi untuk kamu dengar So... Tidak perlu berlama-lama, berikut podcast recommended buat kamu kaum muda; 1. Pengen Bahagia - Hawariyyun Bagaimana para milenials bahagia? Saat mendengarkannya, kita mungkin punya jawaban masing-masing. Tapi bang Hawariyyun memberikanmu jawaban lebih dari biasanya yang kamu dengar. 2. Cinta Lewat Cerita - Farah Qoonita Podcast yang paling update serta  suaranya yang khas. Farah Qoonita akan membawakanmu pada kisah para Sahabat ditemani Rasulullah SAW sebagai generasi terbaik. Bagaimana dalam setiap kisah mereka, Qoonita

Podcast adalah salah satu platform yang baru bagi nitizen Indonesia. Banyak yang belum tahu akan hal ini. Ada berupa podcast audio atau video yang tersedia di YouTube. Podcast dapat menemani disaat kapanpun kau inginkan, disaat sedang kerja maupun senggang, kau bisa sambil mendengar podcast yang menginspirasi dan memiliki informasi bermanfaat. Bahkan aku pribadi mendengarkannya saat bersiap untuk tidur. Berikut podcast yang recommended buat kamu: #Podcast para asatidz 1. Ust. Feliks Siauw Beliau aktif hampir di segala platform jagad dunia maya. Ustadz Feliks juga menyampaikan dakwah di podcast.  Untuk teman-teman yang sayang kuota saat dengar kajian panjang beliau di Chanel YouTube_nya, maka kalian bisa dengar di podcast beliau.  Silahkan dikunjungi . 2. Ust. Hanan Attaki Untain kata dan suara beliau tak hanya kalian dengar di Youtube,  karena suara khas beliau lebih fokus untuk kalian dengar di podcast.  Berikut linknya 3. Ust. Abdul Somad Siapa tidak kenal beliau, dengan dibumbui hum

07/06 13:13 Banyak hal yang kuhadapi, namun aku tetap tidak bisa mengendalikan diriku untuk mengunjungi Disneyland. Pernah berpikir bahwa aku adalah salah satu pilihan untuk membawa perubahan. Namun ternyata, diriku tidaklah pantas untuk semua tugas besar ini . Apakah kedepannya aku akan berkembang? Tentu saja, karena semua akan berubah. Entah berubah kearah lebih baik atau sebaliknya.  Visi itu sangat besar, meski tidak semua orang yang mampu dan mau, aku tetap tidak punya pilihan untuk memilih, aku tidak punya pilihan untuk mundur. Kenapa? Konsekuensi untuk orang-orang yang mengetahui kebenaran, memilihnya atau menyangkal darinya adalah pilihan. Namun aku tidak mungkin menyangkal dari kebenaran ini. Kenapa? Karena menjadi orang-orang yang masa bodoh lebih menyiksa saat kita telah mengetahui kebenaran. Aku tak punya urusan dengan mereka yang masa bodoh dengan ini. Tidak tahu atau menyangkal punya konsekuensi masing-masing. Saatnya tetap melangkah, karena berdiam diri sekalipun, angin