Leaf without Light




14/10


Disini aku duduk sendiri di gedung besar tempat manusia berkumpul. Tapi disini sedang gelap karena malam menghadirkan keindahan bukan seperti terangnya siang, tapi dengan kesunyian dan ketenangan daun tanpa usik angin saat ini. Kendaraan hadir melintasi jalan di hadapanku tapi daun tak terkecoh sama sekali. Bintang demikian perlahan-lahan hadir satu persatu menghadirkan pemandangan bagi mereka yang menikmatinya. Keindahan karena kebersamaan dari bintang - bintang bukan karena cahaya dari masing-masing dirinya.


Tapi disini aku sendiri, mengumpulkan energi sembari berbagi kisah dengan alam. Daun yang tenang mengatakan kepadaku bahwa dirinya sebenarnya lemah, tak mampu bergerak tanpa hembusan angin dan tak memberi manfaat tanpa adanya cahaya. Diamnya saat ini bukanlah pilihannya bukan pula karena lari dari perannya, tapi bersabar dalam diam menunggu angin dan cahaya untuk kembali memberi peran maksimal saat mereka hadir.


Daun, terima kasih telah mengajarkanku kesabaran, berusaha sampai batas waktu dan menerima apapun hasil yang kita peroleh. Meski angin tak hadir hingga langkah terhenti dan cahaya sirna untuk mengabulkan harapan. Tapi saat itulah gelap hadir untuk mengajarkanmu tentang kelemahan, bahwa kamu bukanlah apa-apa dan gerak serta harapanmu bukanlah kau yang menentukan.


Gelap hadir menemaniku bersama daun untuk mengajarkanku bahwa hidup bukanlah perlombaan, melainkan menerawang makna dalam kehampaan gelap bahkan dalam silaunya cahaya.


Hold my hand....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUNJUKAN DIRIMU! 4 Cara Cerdas Remaja Untuk Meningkatkan Eksistensi Diri

Curhat sejenak

Ungkapan-Ungkapan Dalam Bahasa Mbeda-Mbeda