Bertahan untuk Mengungkapkan





17/03 16:59

Hampir dua Minggu aku tidak tersentuh dengan Social media, bukan karena inginku tapi kuota yang hilang dari genggamanku. Seperti biasa aku luput dari informasi selama seminggu terakhir hingga kudet dengan pembicaraan viral sekarang.

Patut untuk aku syukuri karena candu Social media jelas telah menghinggapi. Scrolling Berjam-jam di depan smartphone atau sedikit-sedikit menatap notifikasi menjadi kebiasaan yang tidak terbendung dikalangan kaum muda sekarang. Saat rebahan atau saat istirahat adalah momen ketika berseluncur di dunia Maya hingga mengalihkan tugas utama.

Itulah serangkaian tragedi yang sebenarnya sudah cukup untukku mempunyai alasan supaya meninggalkan Social media terutama Instagram dan Facebook. Jika keterlambatan informasi yang aku khawatirkan, maka cukup YouTube yang jadi penolong. 

Tapi tidak, aku masih punya tanggung jawab dari namanya Social media. Jika saja para pegiat informasi kebaikan khususnya Islam berhenti dari memberi peran, tentu Islam telah tersudutkan dari dulu. Lihat saja informasi sebelum dua Minggu terakhir, viralnya penyanyi yang menjadi pelakor menjadikan banyak statement negatif terhadap orang-orang taat.

"Lebih baik pakaian terbuka tapi bukan pelakor, daripada yang taat tapi nusuk dari belakang." 

Itu mungkin tidak seberapa bagi kita nitizen Indonesia, tapi lihat dengan dunia barat yang mengalami 'ISLAMPHOBIA' akibat media yang selalu menggambarkan/framing Islam selalu negatif. 

Terima kasih kepada semua pendakwah di dunia nyata dan dunia maya. Berkat kalian Islam mengalami peningkatan pemeluk meski terpaaan informasi negatif terus mendera.

Dan untuk diriku, semoga niat tetap diluruskan. Jadilah bermanfaat untuk agama, bangsa, dan negara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUNJUKAN DIRIMU! 4 Cara Cerdas Remaja Untuk Meningkatkan Eksistensi Diri

Curhat sejenak

Ungkapan-Ungkapan Dalam Bahasa Mbeda-Mbeda